Ditulis oleh Muhammad Iqbal , ITP 2010, Universitas Jendral Soedirman.
Makanan bisa mengaktifkan molekul-molekul di otak.
Peneliti menemukan makan berlebihan dapat menyebabkan penuaan otak sementara
makan sedikit bisa mengaktifkan molekul yang membantu otak tetap muda. Peneliti
menyarankan makanlah 70 persen dari porsi bukan semuanya.
Pengaktifan molekul terhadap pola makan tersebut ditemukan
oleh ilmuwan Italia. Peneliti menemukan molekul yang diaktifkan lewat makanan
dapat membuat otak berumur panjang.
Tim peneliti di Catholic University of Sacred Heart di
Roma, Italia, telah menemukan bahwa aktifnya molekul yang disebut CREB1 ini dipicu
oleh pembatasan kalori saat makan. CREB1 mengaktifkan banyak gen yang terkait
dengan usia dan fungsi otak.
CREB1 adalah molekul yang diaktifkan oleh pembatasan
kalori dan mengaktifkan molekul lain yang terkait dengan umur panjang
‘sirtuins’. CREB1 dikenal memiliki fungsi penting bagi otak untuk kemampuan
mengingat, mengatur proses belajar dan kecemasan dan mengurangi penuaan.
"Harapan kami adalah menemukan cara untuk
mengaktifkan CREB1, misalnya melalui obat baru, sehingga dapat menjaga otak
tetap muda tanpa perlu diet ketat," kata Dr Giovambattista
Pani, peneliti di Institute of General Pathology, Fakultas Kedokteran di
Catholic University of Sacred Heart di Roma seperti dilansir MedicalXpress.com,
Selasa (20/12/2011) .
Penelitian pembatasan kalori ini dilakukan secara
intensif pada tikus. Pembatasan kalori berarti hewan hanya bisa makan hingga 70
persen dari makanan yang biasa dikonsumsi dan merupakan cara eksperimental yang
dikenal untuk memperpanjang hidup.
Biasanya, tikus yang dibatasi asupan kalorinya tidak
menjadi gemuk, tidak mengalami diabetes, memiliki ingatan yang lebih bagus dan
kurang agresif. Lebih jauh lagi, tikus tersebut tidak mengalami penyakit
Alzheimer dan lebih sedikit mengalami gejalanya daripada tikus yang
kekenyangan.
Untuk manusia, jumlah ini sama dengan sekitar 600 kalori
per hari. Secangkir teh atau kopi juga bisa bermanfaat, karena penelitian juga
menunjukkan kafein menaikkan jumlah CREB1 yang dibuat dalam tubuh.
Penelitian ini juga menemukan bahwa kekurangan CREB1 pada
tikus menghilangkan manfaat pembatasan kalori pada otak. Jadi, hewan tanpa
CREB1 menunjukkan kerusakan otak yang sama seperti hewan kekenyangan atau tua.
Sayangnya, dalam laporan yang dimuat Proceedings of the
National Academy of Sciences USA (PNAS), peneliti masih belum berhasil
mengetahui mekanisme molekuler yang tepat di balik efek positif makanan rendah
kalori tersebut.
Bahaya Makan dan
Minum Berlebihan
Dalam surat Muhammad [47]: 12, Allah swt berfirman
.... وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الْأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ
Artinya: “…Dan orang-orang kafir mereka selalu bersenang-senang dan mereka makan seperti makannya binatang ternak dan neraka adalah tempat tinggal mereka.”
Dalam ayat di atas, Allah swt menyebutkan dua
sifat orang kafir. Pertama, suka hidup bersenang-senang, karena bagi meraka
tidak ada yang menghalangi untuk mencapai atau melakukan sesuatu. Bagi mereka,
semuanya boleh dikerjakan disamping mereka tidak punya beban kewajiban yang
mesti ditunaikan. Tidaklah salah kiranya Rasulullah saw menggambarkan bahwa
dunia adalah penjara bagi orang beriman dan sorga bagi orang kafir.
Kedua, mereka makan seperti makannya binatang ternak. Bagaimana makannya binatang ternak, sehingga Allah menyamakan makannya orang kafir dengan makan mereka?
Bila diperhatikan ada hal yang buruk dari cara makannya binatang ternak, yaitu makannya selalu berlebihan. Misalnya, sapi atau kerbau bila makan pasti perutnya diisi penuh sampai “buncit”. Bahkan sampai tidak ada lagi ruang untuk yang lain; air dan udara. Lalu apa hubungannya dengan kekafiran?
Kedua, mereka makan seperti makannya binatang ternak. Bagaimana makannya binatang ternak, sehingga Allah menyamakan makannya orang kafir dengan makan mereka?
Bila diperhatikan ada hal yang buruk dari cara makannya binatang ternak, yaitu makannya selalu berlebihan. Misalnya, sapi atau kerbau bila makan pasti perutnya diisi penuh sampai “buncit”. Bahkan sampai tidak ada lagi ruang untuk yang lain; air dan udara. Lalu apa hubungannya dengan kekafiran?
Dalam haditsnya Rasulullah saw mengingatkan
إياكم والبطنة في الطعام والشراب فانها مفسدة للجسم وتورث السقم عن الصلاة
Artinya: “Jauhilah olehmu mengisi perut dengan penuh terhadap makanan dan minuman, sebab mengisi perut dengan penuh akan membahayakan tubuh dan menyebabkan malas shalat.” (H.R. Bukhari)
Dari hadits di atas, jelaslah bahwa mengisi
perut secara berlebihan meskipun dengan makanan yang halal, tetap dilarang dan
mesti dihindari. Sebab, mengisi perut dengan berlebihan dapat menimbulkan
berbagai jenis penyakit baik jasmani maupun rohani. Secara jasmanai makan yang
berlebihan bisa menyebabkan kolesterol, penyakit gula, jantung, dan berbagai
jenis penyakit lainnya. Karena, Secara medis orang yang banyak makan sangat
potensial menjadi gemuk, dan orang yang gemuk rentan dengan berbagai macam
penyakit.
Secara rohani orang yang makan berlebihan kata Rasulullah saw. akan malas shalat. Sebab, biasanya bila sudah kekenyanagn seseorang akan diserang rasa kantuk dan akhirnya tidur dengan pulas karena kekenyangan. Shalat hanyalah salah satu saja contoh ibadah yang disebutkan Rasulullah saw. Orang yang suka megisi perutnya dengan kenyang dia tidak hanya malas shalat, tetapi juga malas melaksanakan ibadah dan aktifitas yang lain. Jika malas hanya sampai tingkat merasa berat mengerjakannya masih lumayan, di banding malas sampai ke tingkat meninggalkan atau pembangkangan. Sebab, sangat mungkin hal ini ini terjadi pada seseorang yang malas pada akhirnya meninggalkan kewajiban itu sendiri. Bukankah itu salah satu kekafiran? Dengan demikian berlebihan dalam mengisi perut bisa menyeret seseorang kepada kekufuran dengan Allah.
Secara rohani orang yang makan berlebihan kata Rasulullah saw. akan malas shalat. Sebab, biasanya bila sudah kekenyanagn seseorang akan diserang rasa kantuk dan akhirnya tidur dengan pulas karena kekenyangan. Shalat hanyalah salah satu saja contoh ibadah yang disebutkan Rasulullah saw. Orang yang suka megisi perutnya dengan kenyang dia tidak hanya malas shalat, tetapi juga malas melaksanakan ibadah dan aktifitas yang lain. Jika malas hanya sampai tingkat merasa berat mengerjakannya masih lumayan, di banding malas sampai ke tingkat meninggalkan atau pembangkangan. Sebab, sangat mungkin hal ini ini terjadi pada seseorang yang malas pada akhirnya meninggalkan kewajiban itu sendiri. Bukankah itu salah satu kekafiran? Dengan demikian berlebihan dalam mengisi perut bisa menyeret seseorang kepada kekufuran dengan Allah.
Dampak makan secara berlebihan tidak hanya
cukup sampai di sini. Pada awalnya berlebihan dalam segi jumlah, namun kemudian
menuntut lebih dari segi kualitas. Pada awalnya mungkin perut cukup diisi nasi
dan telur serta sambal secukupnya, namun kemudian dia akan menuntut ayam,
daging dan seterusnya. Kalau sebelumnya cukup makan tiga kali, kemudian dia
menuntut empat, lima, enam atau diisi secara terus menerus tanpa henti. Bila
keuangan masih cukup dan mampu membeli semua keinginan perut tersebut masih
lumayan. Bagaimana sekiranya keuangan atau anggaran tidak mencukupi untuk
membeli semua. Bukankah iblis kemudian datang dan membisikan hal lain seperti
mencuri, korupsi, mengambil hak orang lain dan sebagainya. Akhirnya orang yang
mengisi perut secara berlebihan akan terperangkap menjadi pelaku kemaksiatan
secara keseluruhan. Bukankah sikap seperti itu dimiliki oleh binatang ternak?
Mereka tidak pernah mempertimbangkan milik orang lain. Bagi binatang ternak
semua yang ada di depan mereka adalah milik mereka dan boleh diambil dan dimakan.
Oleh karena itu, Islam sangat bijaksan mengatur umatnya dalam persoalan makan dan minum. Islam mengajarkan bentuk tawassuth (kesederhanaa). “Sebaik-baik urusan adalah yang pertengahan” (H.R. Bukhari). Islam tidak pernah melarang umatnya untuk menikmati fasilitas dunia, karena memang semuanya diciptakan untuk manusia. Namun yang tidak boleh adalah berlebihan dan melampaui batas.
Oleh karena itu, Islam sangat bijaksan mengatur umatnya dalam persoalan makan dan minum. Islam mengajarkan bentuk tawassuth (kesederhanaa). “Sebaik-baik urusan adalah yang pertengahan” (H.R. Bukhari). Islam tidak pernah melarang umatnya untuk menikmati fasilitas dunia, karena memang semuanya diciptakan untuk manusia. Namun yang tidak boleh adalah berlebihan dan melampaui batas.
Agaknya dalam hal ini kita perlu meneladani
sifat seekor anjing yang selalu suka mengosongkan perutnya. Anjing adalah
binatang yang dianggap hina karena haramnya, namun tentu dibalik penciptaannya
itu pasti ada keistimewaan yang bisa diambil manfaatnya oleh manusia. Dalam
ayat yang lalu Allah menyebut al-'An'âm yang berarti khusus binatang ternak,
dan anjing bukanlah bagian dari binatang ternak. Ternyata salah satu sifat
istimewa anjing yang tidak dimiliki binatang ternak adalah kegemaranya
mengosongkan perut yang semestinya dicontoh oleh seorang mukmin.
Bukan lagi rahasia umum, kalau kebiasaan
makan berlebihan bisa menimbulkan risiko penyakit seperti
diabetes, obesitas atau penyakit kardiovaskular. Tapi kenyataannya,
mengubah pola
makan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan
terutama bagi yang sudah menjadi kebiasaan.
Beberapa
kondisi diketahui bisa menyebabkan seseorang makan berlebih seperti:
§
Stres, karena makanan tertentu terutama karbohidrat
memiliki efek bisa menenangkan otak dan menekan hormon stres sehingga membuat seseorang merasa lebih baik.
§
Kebiasaan, beberapa orang akan berlebih karena memang sudah
kebiasaannya seperti itu sehingga sulit diubah.
§
Disfungsi otak, suatu kondisi yang mana reseptor otak gagal menerima
sinyal kenyang yang dikirim oleh perut atau bahkan bisa saja
perut tidak mengirim sinyal sama sekali.
§
Pesta, umumnya tamu di suatu pesta akan makan lebih banyak
dibandingkan dengan tuan rumah.
Meski
begitu ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari makan berlebih
yaitu:
1.
Makanlah di meja
makan dan hindari sofa atau tempat tidur, hal ini
karena kedua tempat tersebut bisa membuat orang rileks dan nyaman sehingga sangat
memungkinkan untuk makan berlebih.
2.
Jangan makan sambil
melakukan aktivitas yang lain seperti menonton televisi atau membaca karena
bisa membuat pikiran dialihkan dan gagal menerima sinyal. Selain itu otak butuh
waktu 20 menit untuk menyadari bahwa perut sudah penuh sehingga sebaiknya makan
perlahan dan menguyah secara teratur.
3.
Mengemil makanan kecil diantara jadwal makan besar
seperti di pertengahan pagi dan siang untuk menghindari makan berlebih saat
masuk ke jadwal makan besar
Manfaat Sarapan Pagi dan Akibat Tidak
Sarapan Pagi
Sering kita mengabaikan sarapan atau makan pagi,
kadang-kadang karena kesibukan atau mengejar waktu sehingga makan pagi pun
terabaikan. Sebenarnya makan pagi banyak manfaatnya, mungkin bisa dibaca alasan
pentingnya sarapan atau makan pagi itu di tulisan berikut ini, sebelumnya di
sini juga pernah membahas manfaat sarapan atau makan pagi.
Sebelum mengetahui manfaat, atau akibat tidak makan
pagi/sarapan, mungkin kita perlu mengetahui apa itu makan pagi atau sarapan?
Makan pagi atau sarapan merupakan makanan yang dimakan ketika pagi hari sebelum
kita beraktifitas, makanan itu terdiri dari makanan pokok serta lauk pauk atau
bisa juga makanan kudapan. Jumlah dari makanan yang dimakan ketika
sarapan/makan pagi adalah sekitar kurang lebih 1/3 dari makanan sehari.
§
Manfaat yang kita dapat ketika kita rutin makan pagi atau sarapan
adalah;
1.
Membantu untuk mencukupi zat gizi.
2.
Dapat memelihara ketahanan tubuh, agar kita dapat beraktifitas atau
belajar atau bekerja dengan baik.
3.
Membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan
pelajaran.
§
Sedangkan akibat jika kita tidak rutin makan pagi, adalah;
1.
Jika untuk anak sekolah akan malas dan tidak dapat berpikir dengan baik.
2.
Badan akan terasa lemah, hal itu disebabkan kekurangan zat gizi yang
diperlukan untuk tenaga.
3.
Untuk orang dewasa, performance kerja akan menurun.
4. Tidak dapat melakukan
aktifitas atau kegiatan atau pekerjaan di pagi hari dengan baik.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar